Senin, 04 April 2022

crita seputar PP

 alasan melu PP :

  1. Menggali potensi diri untuk dapat berbagi praktik baik dalam ekosistem terdekat, yaitu sekolah;
  2. Mengembangkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan dalam pembelajaran;
  3. Membersamai guru penggerak untuk melakukan transformasi pendidikan di lingkungan terdekat;
  4. Menjadi bagian perubahan pendidikan ke arah lebih baik;
  5. Meningkatkan kualitas diri sehingga dapat menjadi pribadi maupun guru yang bermanfaat bagi lingkungan terdekat;
  6. Memperoleh wahana untuk belajar berkaitan dengan memerdekakan pembelajaran;
  7. Mengetahui berbagai kekuatan maupun kelemahan yang terjadi di lapangan; dan
  8. Pengembangan diri dan memperoleh pengalaman baru berkaitan dengan kegiatan guru penggerak

Untuk menjadi pengajar praktik (pendamping) guru penggerak, hal yang harus dipelajari antara lain:

  1. Bagaimana cara menjadi teman bagi guru (Andragogy, keunggulan dan kelemahan yang terjadi di sekolah;
  2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan pembelajaran?;
  3. Apa yang menjadi potensi unggul sekolah?;
  4. Invoasi apa yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan?; dan
  5. Model-model atau pendekatan apa yang bisa dilakukan guru dalam menganalisis potensi sekolah?
pengalaman kerjasama dengan rekan sejawat

Kerja sama anatar guru mapel saat pelaksanaan ujian praktik sekolah sesuai dengan Kurikulum Prototipe yang mengutamakan Pembelajaran Berbasis Proyek



Kerja sama antara sekolah dengan lembaga lain melalui pemanfaatan jaringan IT

Misalkan menyelenggarakan acara seminar online via zoom, maka ada kerja sama antara sesama anggota lingkungan sekolah dengan pihak lain, misalkan praktisi IT.

Bisa juga dengan menyewa alat-alat IT yang tidak dimiliki sekolah lain

mengadakan lomba mapel SD sekitar sekolah menggunakan chrombook, selain menjalin silaturahmi yang didalamnya ada pendidikan dan prestasi juga sebagai ajang perekrutan PPDB.

Menggiatkan MGMP TIK tingkat kabupaten.


Inovasi yang sudah dilakukan :

inovasi pembelajaran yang mengintegrasikan tik

TIK dalam pembelajaran memiliki dimensi yang sangat luas. TIK, baik perangkat lunak ataupun perangkat keras, dapat merupakan sarana atau fasilitas pembelajaran, alat bantu mengajar, media pembelajaran, sumber dan bahan belajar, alat atau tools pengembangan kreativitas, wahana komunikasi dan kolaborasi, manajemen pembelajaran (LMS).

alasan melu PP :

1. Menggali potensi diri untuk dapat berbagi praktik baik dalam ekosistem terdekat, yaitu sekolah;

2. Mengembangkan kemampuan dalam melakukan kepemimpinan dalam pembelajaran;

3. Membersamai guru penggerak untuk melakukan transformasi pendidikan di lingkungan terdekat;

4. Menjadi bagian perubahan pendidikan ke arah lebih baik;

5. Meningkatkan kualitas diri sehingga dapat menjadi pribadi maupun guru yang bermanfaat bagi lingkungan terdekat;

6. Memperoleh wahana untuk belajar berkaitan dengan memerdekakan pembelajaran;

7. Mengetahui berbagai kekuatan maupun kelemahan yang terjadi di lapangan; dan

8. Pengembangan diri dan memperoleh pengalaman baru berkaitan dengan kegiatan guru penggerak

Untuk menjadi pengajar praktik (pendamping) guru penggerak, hal yang harus dipelajari antara lain:

1. Bagaimana cara menjadi teman bagi guru (Andragogy, keunggulan dan kelemahan yang terjadi di sekolah;

2. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan pembelajaran?;

3. Apa yang menjadi potensi unggul sekolah?;

4. Invoasi apa yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan?; dan

5. Model-model atau pendekatan apa yang bisa dilakukan guru dalam menganalisis potensi sekolah?

 

 

pengalaman kerjasama dengan rekan sejawat

 

Kerja sama antar guru mapel saat pelaksanaan ujian praktik sekolah sesuai dengan Kurikulum Prototipe yang mengutamakan Pembelajaran Berbasis Proyek

 

 

00001. 

 

Kerja sama antar sekolah dengan lembaga lain melalui pemanfaatan jaringan IT

Misalkan menyelenggarakan acara seminar online via zoom, maka ada kerja sama antara sesama anggota lingkungan sekolah dengan pihak lain, misalkan praktisi IT.

Bisa juga dengan menyewakan alat-alat IT yang tidak dimiliki sekolah lain

mengadakan lomba mapel SD sekitar sekolah menggunakan chrombook, selain menjalin silaturahmi yang didalamnya ada pendidikan dan prestasi juga sebagai ajang perekrutan PPDB.

Menggiatkan MGMP TIK tingkat kabupaten.

 

Inovasi yang sudah dilakukan :

inovasi pembelajaran yang mengintegrasikan tik

TIK dalam pembelajaran memiliki dimensi yang sangat luas. TIK, baik perangkat lunak ataupun perangkat keras, dapat merupakan sarana atau fasilitas pembelajaran, alat bantu mengajar, media pembelajaran, sumber dan bahan belajar, alat atau tools pengembangan kreativitas, wahana komunikasi dan kolaborasi, manajemen pembelajaran (LMS).


Tugas Dan Tanggung Jawab

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam bidang kesiswaan dan bertugas menyusun program pembinaan dan kegiatan kesiswaan / OSIS sebagai berikut :

1. Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS

2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan, pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus

3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

4. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insindental

5. Membina dan melaksanakan koordinasi  keamanan, kesehatan, kebersihan, ketertiban, kerindangan, keindahan dan kekeluargaan ( 7 K )

6. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon – calon siswa penerima beasiswa

7. Pengadaan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah

8. Mengatur mutasi siswa

9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan

10. Menyusun program kegiatan ekstrakurikuler

·  Mengatur dan menyelenggarakan hubungan baik antara sekolah dengan Komite Sekolah.

·  Menampung saran-saran dan pendapat masyarakat demi kemajuan sekolah.

·  Mengatur dan menyelenggarakan hubungan antara sekolah dengan orang tua / wali murid

 

tujuan hubungan masyarakat :

1) Terciptanya komunikasi antara sekolah dengan masyarakat.

2) Terciptanya pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan.

3) Terbangunnya minat dan kooperasi masyarakat dalam peningkatan mutu

sekolah.

Dilihat dari kepentingan sekolah, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dengan masyarakat :

a) Memelihara kelangsungan sekolah,

b) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan,

c) Memperlancar proses belajar mengajar, memperoleh dukungan dan bantuan

    dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan

    program sekolah.

Sedangkan dilihat dari kepentingan masyararakat, tujuan hungan

masyarakat dengan sekolah

(1) Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam

     bidang mental-spiritual.

(2) Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang

     dihadapi oleh masyarakat.

(3) Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat.

(4) Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat

     kemampuannya.

 

Penerapan kurikulum prototipe untuk pemulihan pembelajaran mendapat dukungan positif dari banyak pihak. Peserta didik maupun pendidik harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mengejar ketertinggalan dalam pembelajaran. Seperti kata Charles Darwin, bukan terkuat yang menang, bukan terbesar yang bertahan, tetapi yang mampu beradaptasi yang bertahan. SMP Negeri 2 Paninggaran butuh adaptasi dengan waktu lebih panjang agar dapat menyerap kebijakan ini dengan baik. Salah satu karakteristik kurikulum prototipe adalah menerapkan pembelajaran berbasis proyek. Untuk mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dalam kurikulum prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah. Pembelajaran berbasis proyek dianggap penting untuk pengembangan karakter siswa. Karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning). Terkait dengan pembelajaran berbasis proyek, diharapkan kurikulum prototipe dapat disesuaikan materi Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang ada di SMP dan Mata Pelajaran lainnya minimal 3 materi atau KD. Keleluasaan yang diberikan kepada pendidik dalam implementasi kurikulum ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Sehingga mewujudkan pembelajaran yang fokus kebutuhan masing-masing daerah serta memperhatikan kearifan lokal


Mendapatkan komitmen dari orang lain tidak lagi dianggap sebagai hak atau kewajiban. Komitmen adalah proses membangun dan diperoleh oleh seorang pemimpin yang menghargai nilai-nilai tersebut.

Musuh komitmen adalah diam dan eksklusivitas yang ditunjukkan oleh pemimpin. Membangun komitmen berarti komunikasi yang terbuka dan jujur.

Keterlibatan orang lain dalam berkomitmen. Banyak pemimpin takut dalam melibatkan orang lain dalam hal ini karena mereka takut bahwa orang lain mungkin menawarkan pilihan lain atau menantang pemikiran mereka sendiri.

Meminta komitmen lain. Hal ini dapat dilakukan dengan mengartikulasikan tujuani yang jelas, dan secara pribadi meminta komitmen yang kuat dari mereka. Biarkan mereka tahu betapa pentingnya mereka dan bagaimana penting komitmen mereka untuk mencapai keberhasilan.

Membuat contoh individu yang berkomitmen dengan menunjukkan kemampuan berkomitmen Anda sendiri. Tunjukkan pada orang lain bahwa Anda bersedia untuk melakukan apa yang Anda minta dari mereka. Dengan melakukan hal ini Anda menyatakan kepada orang lain yang menghargai Anda apa yang mereka lakukan dan menghargai kontribusi mereka terhadap organisasi.

 

 

kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerjasama

1. untuk mencapai tujuan bersama di butuhkan komitmen bersama melalui komunikasi yang intensif, faktanya membangun komunikasi satu arah yang efektif tidak semudah yang dibayangkan. dibutuhkan pendekatan dan kesepahaman bersama terkait tujuan yang akan di capai. kesulitan dalam membangun komunikasi pasti terjadi termasuk yang saya alami sendiri. sebagai contoh ketika saya di tugaskan sebagai koordinator pelaksanaan ANBK SD sekitar SMP Negeri 3 Bantarsari dan menyelenggarakan acara seminar online via zoom Kerja sama antar sekolah dengan lembaga lain melalui pemanfaatan jaringan IT. mengalami kesulitan dalam mengarahkan anggota yang notabene guru dengan setatus PNS senior, sementara saya sendiri masih junior. tidak sedikit para guru senior yang terlihat acuh terhadap koordinasi yang saya lakukan, hal ini cenderung menghambat proses persiapan dan pelaksanaan ANBK dan ZOOM kegiatan. meski demikian, berbagai upaya tetap saya lakukan guna mengoptimalkan persiapan dan pelaksanaan kegiatan itu sendiri

 

4. Kapan waktu kejadiannya?
Awal Tahun 2022. yang terlibat dalam dan menjadi bimbingan saat itu adalah Seluruh guru dan karyawan ASN. hubunganya rekan sejawat di sekolahan dalam rangka Pengenalan aplikasi baru e-SKP tahun 2022 dan melengkapi permintaan data dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah kabupaten cilacap yang merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan Aparatur.

Siapa saja yang menjadi bimbingan Anda saat itu dan apa hubungan Anda dengan yang Anda bimbing?

Seluruh guru dan karyawan ASN

 

Hal apa yang menjadi fokus saat itu?

Pengenalan aplikasi baru e-SKP

 

Apa yang memotivasi Anda melakukan bimbingan tersebut?

Tanggung jawab akan pentingnya kelengkapan data kepegawaian

Permintaan segera di lengkapi data kepegawaian dari BPPKAD kabupaten Cilacap

Upaya apa saja yang Anda lakukan dalam rangka memastikan pengembangan yang dilakukan orang-orang tersebut sesuai dengan tujuan yang telah disepakati?

1. Memberikan penjelasan tentang aplikasi baru penilaian kinerja pegawai e-SKP dengan membuat tutorial penggunaan aplikasi e-SKP

2. Memastikan data / kegiatan yang akan di rencanakan sesuai dengan kemampuan yang akan di capai

3. Meminta seluruh ASN Membuat target kinerja masing-masing

4. Verifikasi data yang sudah di input

5. Memberikan penilaian dengan menyampaikan kepada atasan hasil penginputan data e-skp

6. Membantu pimpinan dalam prosesi memberikan nilai di aplikasi e-SKP

Persamaan dan perbedaan pendekatan apa yang Anda gunakan dalam rangka membimbing mereka?

Persamaan = semua ASN diminta melengkapi data kepegawaian nya masing-masing

Perbedaan = perbedaan kemampuan dalam hal IT

Ceritakan pula cara-cara yang Anda lakukan dalam memonitor perkembangan yang ditunjukkan masing-masing individu tersebut dari waktu ke waktu

Caranya secara berkala saya cek melalui akun kepala sekolah, siapa saja yang sudah input dan siapa yang belum input

1. membuat cek list Caranya secara berkala saya cek melalui akun kepala sekolah, siapa saja yang sudah input dan siapa yang belum input

1. Login Silahkan akses https://kinerjapns.cilacapkab.go.id/auth/login. Silakan masukkan NIP dan Password. Pegawai dapat melakukan pemilihan tahun, unit kerja dan jabatan untuk melihat SKP pada tahun atau jabatan sebelumnya dengan klik tombol SET.

2. Data Pegawai Selanjutnya di Beranda terdapat menu Data Pegawai, Rencana SKP, Realisasi SKP, Log Harian, dan Pengaturan. Jika ingin melakukan pengisian dari uraian yang lain, tidak perlu menutup formnya, tetapi langsung memilih uraian lain yang ingin ditargetkan. Pegawai dapat melakukan perubahan atau hapus target selama rencana belum disetujui oleh atasan.

3. Jika sudah disetujui (secara online melalui aplikasi) maka dapat mencetak hasil pengisian SKP dengan klik tombol CETAK RENCANA. Kolom pada form isian target bulanan: a. Pilih Uraian: Uraian yang akan ditargetkan. Jika ingin membuat target untuk uraian lainnya maka tidak perlu menutup form tetapi cukup mengganti pada Pilih Uraian ini; b. Pilih Bulan: Bulan yang akan menjadi target tugas; c. Nama Aktivitas: Uraian dari kegiatan tugas jabatan dapat diisi sama dengan kegiatan tugas jabatan; d. Jumlah Output: Merupakan banyaknya kuantitas output yang dihasilkan oleh kegiatan tugas jabatan, diisi dengan angka; e. Satuan: Satuan dari output yang dapat dijadikan bukti tugas (Dokumen, berkas, SK, arsip, data, rekapan, usul, dan lain-lain);

Bagaimana hasilnya?

Semua ASN dapat mengerjakan target kinerja ke aplikasi baru e-SKP

Tidak ada tagihan lagi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan BPPKAD kab. CIlacap

 

5. 

5. Sebagai seorang Guru Penggerak, ceritakan hal terbaik yang sudah Anda lakukan untuk memperoleh informasi yang membuat anda lebih memahami situasi dan permasalahan peserta didik

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu terkait dengan peserta didik?

Bulan Pebruari - maret 2022 Membuat IHT bilingual calss untuk seluruh gurunon bahasa dan karyawan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan visi murid merdeka belajar

menginginkan adanya perubahan pada cara mengajar seluruh guru dalam menangani peserta didik dengan dilandasi dengan asas trikon dan budi pekerti meliputi cipta, rasa, karsa, dan tenaga.

Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan yang meningkatkan karakter cerdas dan beradab.

Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami sudut pandang peserta didik sehingga mampu memahami dan menyelaraskan tindakan yang Anda lakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka?

upaya nya dari kegiatan ini dilatar belakangi untuk MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU UNTUK VISI MURID MERDEKA BELAJAR GUNA MEMBENTUK ANAK YANG BERKARAKTER CERDAS DAN BERADAB dengan tujuan pendidikan memberi kemerdekaan atau kebebasan kepada siswa untuk mendapatkan kodratnya sebagai anak untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.

upaya dilakukan dengan cara

1.Membuat IHT untuk seluruh guru dan karyawan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penerapan visi murid merdeka belajar

2.Membuat program untuk  menunjang visi murid merdeka belajar

3.Membuat inovasi pada setiap program yang belum sesuai dengan visi murid merdeka belajar

4.Tingkatkan komunikasi untuk meningkatkan hasil dan munculnya ide-ide positif

5.Refleksikan seluruh kegiatan demi keberhasilan Visi murid merdeka belajar

Bagaimana pula cara Anda memastikan keberhasilan pencapaian para peserta didik melalui kontribusi Anda terhadap mereka?

setelah merubah pola pikir guru pastinya siswa kita akan berimbas ke siswa kita seperti

1. Siswa memiliki pengetahuan dan wawasan baru yang lebih luas.

2. Siswa menemukan keterampilan dan minat dalam belajar serta mampu meningkatkannya lebih baik dan profesional.

3. Siswa memperoleh sikap dan karakter yang lebih baik.

4. Siswa mendapatkan prestasi belajar di sekolah.

5. Siswa memiliki kreativitas dan inovasi tinggi sehingga dapat menciptakan karya baru yang bermanfaat.

Bagaimana hasilnya?

berjalan dengan lancar perlu dilandasi dengan asas trikon dan budi pekerti meliputi cipta, rasa, karsa, dan tenaga.

seluruh guru dapat mengikuti dan mampu mempraktekan di kelas,

kepala sekolah dapat menindaklanjuti keberhasilan kegiatan IHT ketika melakukan supervisi guru dikelas

kepala sekolah, guru dan karyawan dengan kesadaran sendiri menjadi yang memiliki motivasi untuk berbuat lebih baik lagi

bagi siswa menjadi termotivasi dalam belajar karena ada perhatian lebih dan suasana pembelajaran yang menyenangkan

 

seleksi PP 2022

 

Pengajar Praktik Guru Penggerak

Berikut ini postingan mengenai Praktik Pengajar Guru Penggerak. Guru Penggerak merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang memiliki tujuan untuk mendidik para pemimpin pendidikan

" Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru"

Apa Itu Pengajar Praktik Guru Penggerak?

Pengajar Praktik Guru Penggerak merupakan salah satu komponen dari bagian Program Pendidikan Guru selain Guru penggerak dan Fasilitator. Tugas utamanya adalah sebagai pendamping guru penggerak dalam proses pendidikan Guru Penggerak. Praktik pengajar juga berperan sebagai orang yang berbagi praktik baik, mengevaluasi dan memberikan umpan balik (feed back) kepada calon guru penggerak selama pendidikan yaitu 9 bulan

Siapa saja yang berhak mendaftar sebagai Praktik Mengajar?

ang berhak mendaftar sebagai seorang Praktik mengajar adalah :

  • Guru
  • Kepala Sekolah
  • Pengawas Sekolah
  • Praktisi/Akademisi/Konsultan Pendidikan

Catatan : Setiap pendaftar harus memiliki kualifikasi yang telah ditentukan


Apa Saja Kriteria Seorang Pengajar Praktik?

Berikut ini merupakan kriteria yang disyaratkan jika Anda ingin menjadi Pengajar Praktik.

Kriteria Umum

  • Tidak sedang mengikuti kegiatan diklat PPG, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, atau kegiatan lain yang dilaksanakan secara bersamaan dengan proses rekrutmen dan pendidikan guru penggerak.
  • Guru, kepala sekolah, atau pengiat pendidikan yang telah menerapkan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership)
  • Mendapat izin dari pimpinan/ atasan tempat bekerja. Jika merupakan praktisi/konsultan individu (tidak perlu surat izin)
  • Bersedia mendampingi peserta selama proses pelatihan dan Pendampingan selama 9 bulan

Kriteria Khusus

Jika Anda Seorang Guru, Berikut Syarat Khususnya :

  • Minimal pendidikan S1/D4
  • Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun
  • Memiliki sisa masa kerja minimal 2 tahun sebelum pensiun
  • Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
  • Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
  • Berkomitmen untuk menyelesaikan program
  • Memiliki pengalaman kepemimpinan (Contoh: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua MGMP/KKG, Asosiasi Guru, koordinator komunitas, ketua organisasi pendidikan lainnya, dll)
Jika Anda Seorang Kepala Sekolah, berikut Syarat Khususnya :

  • Minimal pendidikan S1/D4
  • Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun
  • Memiliki sisa masa kerja minimal 2 tahun sebelum pensiun
  • Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
  • Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
  • Berkomitmen untuk menyelesaikan program
  • Memiliki pengalaman kepemimpinan (Contoh: Ketua MGMP/KKG, MKKS, MKPS, Asosiasi Guru, koordinator komunitas, ketua organisasi pendidikan lainnya, dll)

Jika Anda Seorang Pengawas Sekolah, Berikut Syarat Khususnya :

  • Minimal pendidikan S1/D4
  • Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun
  • Memiliki sisa masa kerja minimal 2 tahun sebelum pensiun
  • Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
  • Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
  • Berkomitmen untuk menyelesaikan program
  • Memiliki pengalaman kepemimpinan (contoh: Ketua MGMP/KKG, MKKS, MKPS, Asosiasi Guru, koordinator komunitas, ketua organisasi pendidikan lainnya, dll)

Jika Anda Seorang Akademisi/Praktisi/Konsultan Pendidikan, berikut Syarat Khususnya :

  • Minimal pendidikan S1/D4
  • Memiliki pengalaman mengajar atau melatih guru selama 5 tahun
  • Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
  • Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
  • Berkomitmen untuk menyelesaikan program
  • Memiliki pengalaman kepemimpinan (contoh: pemimpin organisasi, komunitas, lembaga/instansi, dll)

Apa Peran Pengajar Praktik Guru Penggerak?

Apa saja sih peran atau tugas seorang Pengajar Praktik Guru Penggerak? Berikut ini Tugas dari Pengajar Praktik

  • Memfasilitasi lokakarya pada setiap bulan
  • Berbagi praktik baik dengan calon guru penggerak
  • Mengevaluasi dan memberi umpan balik calon guru penggerak
  • Memfasilitasi proses refleksi dan rencana tindak lanjut untuk peserta saat masa daring
  • Membuat laporan capaian perkembangan calon guru penggerak

Apa Saja Kompetensi Seorang Praktik Pengajar Guru Penggerak?

Seorang Pengajar Praktik Guru penggerak harus memiliki kompetensi yang disyaratkan agar program pendidikan Guru Penggerak Ini dapat terlaksana dengan baik. Berikut ini kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengajar Praktik Guru Penggerak.

  • Menguasai teknik dan keterampilan mentoring dan coaching
  • Menyusun rencana Pendampingan
  • Membuat kesepakatan dengan calon guru penggerak
  • Membuat jadwal Pendampingan
  • Memiliki komitmen untuk memenuhi tenggat waktu
  • Mengevaluasi dan memberi umpan balik calon guru penggerak
  • Dapat berkomunikasi dengan efektif

Sekolah Dan Guru Lain Sebagai Sumber Belajar

Pada proses belajar mengajar, guru tidak lagi hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi siswa sendiri yang harus membangun pengetahuannya (knowledge is constructed by human).

Secara tradisional, sumber belajar adalah guru dan buku paket. Guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran saat ini, banyak disebabkan oleh perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karenanya, konsep pembelajaran saat ini pun berubah dari guru mengajar menjadi siswa belajar. Namun sumber belajar yang ada di sekitar sekolah, di rumah, di masyarakat sangat banyak jika kita pandai memanfaatkannya.
Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan pembelajaran dimana
  • siswa dan guru belajar bersama sebagai suatu komunitas belajar
  • guru menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran
  • guru mendorong partisipasi aktif siswa dalam belajar; dan
  • guru memiliki minat untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik.
Untuk menciptakan kondisi dan lingkungan belajar yang nyaman maka seorang guru haruslah:
  1. berperan sebagai manajer pembelajaran, memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Guru harus berperan sebagai partisipan, tidak hanya berperilaku mengajar, tetapi juga belajar dari interaksi dengan siswa.
  2. Berperan sebagai pelatih, memberikan peluang bagi siswa mengembangkan cara-cara pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasar, dan tidak memberikan satu cara yang mutlak.
  3. berperan sebagai konselor, mampu menciptakan interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak dengan guru.
  4. sebagai fasilitator guru harus mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai fasilitator, juga berperan sebagai motivator dan memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
  5. sebagai kreator proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menguasai perkembangan teknologi di bidangnya untuk merancang dan menyampaikan pembelajaran
  6. sebagai pemimpin, diharapkan menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama
  7. sebagai pengarang, harus kreatif dan inovatif menghasilkan karya yang akan digunakan melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya.
Jika seorang guru telah mampu menjadi guru seperti yang diamanatkan di atas maka bukanlah menjadi masalah yang besar untuk menciptakan kondisi belajar yang nyaman dalam kondisi apapun. Dalam pembelajaran terutama pembelajaran kelas rengkap, kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sebagai salah satu sumber belajar sangatlah penting. Seorang guru dituntut mampu mengenali dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di sekitar siswa. Diantara sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah teman sesama guru di sekolah sendiri atau sekolah lain, masyarakat di lingkungan sekolah, keluarga siswa beserta lingkungannya, lingkungan alam sekitar sekolah dan rumah siswa. Oleh karena itu untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal terutama pada pembelajaran kelas rangkap sebagai seorang guru Anda perlu mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak.

Dalam pembelajaran kelas rangkap kemitraan antar guru baik di dalam lingkungan sekolah yang sama maupun sekolah yang berbeda sangatlah penting, terutama guru yang bertugas di SD dengan sumber belajar di sekolah sangat terbatas. Kerjasama di dalam satu sekolah dapat dilakukan secara terprogram atau secara insidental sesuai kebutuhan. Di sekolah-sekolah di daerah terpencil dimana terdapat berbagai kesulitan dan keterbatasan maka menciptakan sumber belajar dan sumber daya merupakan faktor penting.

Membiasakan diri bermitra kerja sesama guru dapat saling mengisi kekurangan. Misalnya, guru yang lebih menguasai mata pelajaran matematika dapat membantu guru lain yang kurang menguasai mata pelajaran tersebut
Kekurangan dan kelemahan yang ada dapat diatasi bersama. Winataputra (1999) menyebutkan bahwa melalui pembiasaan kerjasama antar guru dan antar sekolah dapat dicapai hal hal sebagai berikut:
  1. Program pembelajaran dapat dilakukan lebih efisien dan efektif dalam arti hemat sumber daya dan mencapai tujuan secara optimal
  2. Tercipta suasana kebersamaan dan kesejawatan antar guru dalam membangun dan memelihara suasana pendidikan persekolahan yang demokratis
  3. Kebersamaan dan kesejawatan antar guru akan menjadi model bagi para siswa dalam membina persahabatan antar siswa karena mereka akan merasa senang bergaul dengan guru yang benar-benar memberikan keteladanan sesuai dengan nilai dan semangat “ing ngarso sung tulodo     Pemecahan masalah-masalah pendidikan di SD akan menjadi semakin mudah dan ringan karena semua guru dan kepala sekolah menerapkan prinsip ”berat sama dipikul ringan sama dijinjing”.
Kerjasama dilakukan untuk saling membantu, saling mengisi dan saling mengatasi kesulitan. Kerjasama antara guru dalam satu sekolah atau antar sekolah perlu dilakukan di bawah kepemimpinan kepala sekolah. Kerjasama tersebut dapat terjadi sebagai berikut:

a. Kerjasama Sesama Guru dari Satu Sekolah

Kerjasama antara sesama guru di satu sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung situasi dan kebutuhan. Sebuah SD N Inpres di Distrik Bade Kabupaten Mappi, Papua mempunyai 6 kelas dengan 4 orang guru. Pak Ys sebagai Kepala Sekolah mengajar di kelas V dan VI yang kadang-kadang dirangkap oleh Pak Wy seorang guru lulusan SPG yang mengajar kelas III dan IV, Ibu Rn adalah seorang guru olahraga, dan Pak An seorang lulusan SMK (SMEA) yang biasanya menangani administrasi sekolah juga membantu mengajar di kelas I dan II. Dari kegiatan pembelajaran sehari-hari Pk Wy merasa kesulitan terutama karena Kepala Sekolah sering meninggalkan tempat untuk urusan dinas, oleh karena itu Pak Wy seringkali meminta Ibu Rn untuk membantu mengajar di Kelas III dan IV untuk semua bidang studi. Pada awalnya Ibu Rn merasa sangat kesulitan terutama untuk mata pelajaran Matematika, IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Demikian pula Pak An yang belum menguasai strategi pembelajaran. Namun karena Ibu Rn dan Pak An sering bertanya pada Pak Wy maka terciptalah proses pembelajaran yang baik. Berkat kerjasama yang baik antara sesama guru di bawah pimpinan dan bimbingan kepala sekolah proses pembelajaran di sekolah tersebut dapat terlaksana dengan baik. Bagaimana di tempat Anda? Pernahkah menemukan masalah seperti di atas? Bagaimana Anda menyikapinya?

Keinginan yang kuat untuk menjadi seorang guru yang dapat mengatasi segala permasalahan dan keterbatasan dalam proses pembelajaran dan kerjasama yang baik akan menciptakan proses pembelajaran yang optimal.

Winataputra (1999) menyebutkan bahwa pembelajaran yang terkondisikan menggunakan pendekatan PKR memerlukan berbagai sarana pembinaan profesional guru yang dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh setiap guru diharapkan adanya koordinasi antara kepala sekolah dan pihak guru. Kepala Sekolah diharapkan mengadakan dan membiasakan perencanaan PKR bersama oleh sesama guru di sekolah tersebut, misalnya dalam menyusun jadwal, menetapkan kelas-kelas yang dirangkap, menata ruangan, memanfaatkan sumber belajar, dan memecahkan masalah yang dihadapi. Pertemuan antar guru tersebut dapat dipimpin oleh kepala sekolah atau oleh guru secara bergilir sesuai dengan permasalahan yang terjadi.

b. Kerjasama Guru dari Sekolah Lain

Dalam beberapa hal seringkali kita tak mampu memecahkan masalah pembelajaran sendiri, bahkan setelah didiskusikan dengan teman sejawat dalam satu sekolah. Sebaiknya kita tidak putus asa dan menyerah begitu saja tetapi marilah kita coba untuk bertanya pada teman-teman sejawat yang bertugas di sekolah lain. Dengan demikian diharapkan kita mampu untuk memecahkan masalah pembelajaran yang kita hadapi. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik antar teman sejawat sangat membantu dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam proses pembelajaran.
Djalil, dkk. (2005) menyebutkan bahwa kerjasama antar sekolah merupakan faktor yang sangat penting, misalnya untuk kepentingan berikut:
  1. berdiskusi dan tukar pengalaman utnuk mengatasi berbagai kesulitan mengajar, misalnya tidak mempunyai buku sumber, dan alat peraga pelajaran, atau kurang menguasai materi yang harus diajarkan.
  2. Membangun Pusat Sumber Belajar (PSB) yang saat ini dikenal sebagai Pusat Sumber Belajar Guru (PSBG), misalnya mengembangkan alat pelajaran, perpustakaan bersama, dan laboratorium yang sederhana.
  3. Mengadakan kegiatan bersama, misalnya mengadakan kunjungan dan karyawisata, membuat media pembelajaran, menyusun skenario pembelajaran dan lain-lain
  4. Saling membantu dalam mengajar, misalnya guru dari SD yang satu dapat membantu mengajar di SD lainnya yang berdekatan.
Untuk menciptakan suasana tersebut di atas, sebaiknya dibawah koordinasi Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran setempat mengadakan dan mengupayakan kerjasama antara SD satu dengan SD lain yang berdekatan. Cara ini diperlukan terutama pada SD yang memiliki jumlah guru yang terbatas dang sangat minimal, namun tidak menutup kemungkinan diterapkan pula oleh sekolah dengan jumlah guru memadai. Sebuah SD dapat mengundang guru lain yang dinilai menguasai suatu mata pelajaran tertentu dengan baik, dengan cara itu sesama guru dari sekolah yang berbeda dapat saling bertukar pengalaman dan ilmu, atau dapat juga saling meminjam alat bantu mengajar misal KIT IPA atau satu waktu secara bersama-sama memanfaatkan fasilitas yang dimilki salah satu SD. Jika di sekolah Anda tidak mempunyai fasilitas laboratorium IPA yang cukup lengkap dan memadai maka dengan kerjasama yang baik Anda dapat memanfaatkan laboratorium dari sekolah lain, demikian pula ketersediaan koleksi perpustakaan yang terbatas Anda dapatmengatasi ini dengan saling meminjam buku yang tidak tersedia di sekolah Anda. Jumlah guru yang terbatas di sebuah sekolah seringkali menyebabkan mata pelajaran tertentu menjadi terbengkalai, apalagi jika materi pelajaran tersebut tidakdikuasai dengan baik oleh guru yang bersangkutan.

5 Inovasi Untuk Model Pembelajaran Yang Lebih Efektif

1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik

Keterlibatan mahasiswa di dalam kelas menjadi suatu masalah terbesar dalam dunia pendidikan. Ruang kelas biasa, dirasa cukup sulit untuk membuat siswa tetap fokus dengan materi yang diberikan. Hal ini dikarenakan pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya membuat siswa tetap tertarik dengan kelas.

Ketika mahasiswa terdistraksi, ia pun tidak bisa mengulang kembali materi yang terlewat. Dengan inovasi berupa webinar, siswa dapat belajar dari manapun asal terkoneksi dengan internet. Siswa juga dapat bebas bertanya tanpa harus merasa malu dengan teman-teman di kelas.

2. Pembelajaran Berbasis Permainan

Siapa yang tidak senang bermain game? Bermain game dilakukan untuk mengurangi rasa penat setelah belajar. Nah, bagaimana kalau belajar sambil bermain game?

Suatu pendekatan di mana siswa belajar melalui permainan (game) disebut dengan game-based learning (GBL) atau pembelajaran berbasis permainan. Materi belajar disampaikan dalam bentuk permainan sehingga menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

Untuk memotivasi siswa, GBL tidak hanya bermain tapi juga memberi penghargaan agar siswa lebih terpacu untuk belajar. Penghargaan dapat berupa level, lencana, atau hadiah yang didapat siswa ketika menyelesaikan tugas tertentu.


3. Pembelajaran Multimodal

Bagi sebagian orang, membaca adalah hal yang sangat menyenangkan dan dapat menjadi cara terbaik belajar bahasa asing. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membaca dan membayangkan materi pembelajaran.

Pembelajaran multimodal dapat membantu siswa dengan menggabungkan tulisan, gambar, gerakan, suara, tindakan, dan sebagainya. Pembelajaraan akan menjadi lebih efektif terutama untuk belajar bahasa asing. Metode ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengingat kosakata kamus bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, atau bahasa asing lainnya.

Tidak hanya untuk membantu mengingat kosakata, metode ini juga dapat membantu siswa mempelajari, mengingat, dan memahami huruf bahasa Jepang, Mandarin, Korea, Arab, atau bahasa asing yang tidak menggunakan huruf latin.

4. Pembelajaran Jarak Jauh

Di era digital ini, jarak seharusnya bukan lagi suatu masalah dalam dunia pendidikan. Melalui teknologi koneksi internet, kamu dapat belajar apapun dari siapapun. Kini universitas pun sudah ada yang online. Kehadiran secara fisik sudah bukan lagi masalah yang berarti. Batasan semakin menghilang sehingga kamu bisa belajar apapun yang kamu mau kapanpun dan di manapun.

Jarak sudah bukan lagi menjadi penghalang. Namun, semudah apapun kamu mendapatkan akses pendidikan lewat internet, bila tidak ada komitmen untuk belajar, teknologi yang tersedia tidaklah berarti. Semua tetap berawal dari seberapa kuat keinginanmu untuk bisa.

5. Pembelajaran Berbasis Komunitas

Fungsi jejaring sosial kini tak melulu soal berkoneksi kembali dengan teman lama atau sanak keluarga yang tinggalnya jauh dari kamu. Kamu juga bisa menggunakan jejaring sosial untuk masuk ke dalam komunitas belajar.

Misalnya kamu sedang belajar bahasa Inggris, maka masuklah ke komunitas atau grup belajar bahasa Inggris dalam jejaring sosial. Di dalam komunitas itu kamu bisa berbagi tips belajar atau bahkan langsung berlatih di sana.