seleksi PP 2022
Pengajar Praktik Guru Penggerak
Daftar Isi
Berikut ini postingan mengenai Praktik Pengajar Guru Penggerak. Guru Penggerak merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang memiliki tujuan untuk mendidik para pemimpin pendidikan
" Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru"
Apa Itu Pengajar Praktik Guru Penggerak?
Pengajar Praktik Guru Penggerak merupakan salah satu komponen dari bagian Program Pendidikan Guru selain Guru penggerak dan Fasilitator. Tugas utamanya adalah sebagai pendamping guru penggerak dalam proses pendidikan Guru Penggerak. Praktik pengajar juga berperan sebagai orang yang berbagi praktik baik, mengevaluasi dan memberikan umpan balik (feed back) kepada calon guru penggerak selama pendidikan yaitu 9 bulan
Siapa saja yang berhak mendaftar sebagai Praktik Mengajar?
ang berhak mendaftar sebagai seorang Praktik mengajar adalah :
- Guru
- Kepala Sekolah
- Pengawas Sekolah
- Praktisi/Akademisi/Konsultan Pendidikan
Catatan : Setiap pendaftar harus memiliki kualifikasi yang telah ditentukan
Apa Saja Kriteria Seorang Pengajar Praktik?
Berikut ini merupakan kriteria yang disyaratkan jika Anda ingin menjadi Pengajar Praktik.
Kriteria Umum
- Tidak sedang mengikuti kegiatan diklat PPG, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, atau kegiatan lain yang dilaksanakan secara bersamaan dengan proses rekrutmen dan pendidikan guru penggerak.
- Guru, kepala sekolah, atau pengiat pendidikan yang telah menerapkan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership)
- Mendapat izin dari pimpinan/ atasan tempat bekerja. Jika merupakan praktisi/konsultan individu (tidak perlu surat izin)
- Bersedia mendampingi peserta selama proses pelatihan dan Pendampingan selama 9 bulan
Jika Anda Seorang Guru, Berikut Syarat Khususnya :
- Minimal pendidikan S1/D4
- Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun
- Memiliki sisa masa kerja minimal 2 tahun sebelum pensiun
- Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
- Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
- Berkomitmen untuk menyelesaikan program
- Memiliki pengalaman kepemimpinan (Contoh: Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua MGMP/KKG, Asosiasi Guru, koordinator komunitas, ketua organisasi pendidikan lainnya, dll)
- Minimal pendidikan S1/D4
- Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun
- Memiliki sisa masa kerja minimal 2 tahun sebelum pensiun
- Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
- Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
- Berkomitmen untuk menyelesaikan program
- Memiliki pengalaman kepemimpinan (Contoh: Ketua MGMP/KKG, MKKS, MKPS, Asosiasi Guru, koordinator komunitas, ketua organisasi pendidikan lainnya, dll)
Jika Anda Seorang Pengawas Sekolah, Berikut Syarat Khususnya :
- Minimal pendidikan S1/D4
- Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun
- Memiliki sisa masa kerja minimal 2 tahun sebelum pensiun
- Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
- Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
- Berkomitmen untuk menyelesaikan program
- Memiliki pengalaman kepemimpinan (contoh: Ketua MGMP/KKG, MKKS, MKPS, Asosiasi Guru, koordinator komunitas, ketua organisasi pendidikan lainnya, dll)
Jika Anda Seorang Akademisi/Praktisi/Konsultan Pendidikan, berikut Syarat Khususnya :
- Minimal pendidikan S1/D4
- Memiliki pengalaman mengajar atau melatih guru selama 5 tahun
- Mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid
- Memiliki pengalaman mentoring/ pelatihan guru selama 1 tahun
- Berkomitmen untuk menyelesaikan program
- Memiliki pengalaman kepemimpinan (contoh: pemimpin organisasi, komunitas, lembaga/instansi, dll)
Apa Peran Pengajar Praktik Guru Penggerak?
Apa saja sih peran atau tugas seorang Pengajar Praktik Guru Penggerak? Berikut ini Tugas dari Pengajar Praktik
- Memfasilitasi lokakarya pada setiap bulan
- Berbagi praktik baik dengan calon guru penggerak
- Mengevaluasi dan memberi umpan balik calon guru penggerak
- Memfasilitasi proses refleksi dan rencana tindak lanjut untuk peserta saat masa daring
- Membuat laporan capaian perkembangan calon guru penggerak
Apa Saja Kompetensi Seorang Praktik Pengajar Guru Penggerak?
Seorang Pengajar Praktik Guru penggerak harus memiliki kompetensi yang disyaratkan agar program pendidikan Guru Penggerak Ini dapat terlaksana dengan baik. Berikut ini kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengajar Praktik Guru Penggerak.
- Menguasai teknik dan keterampilan mentoring dan coaching
- Menyusun rencana Pendampingan
- Membuat kesepakatan dengan calon guru penggerak
- Membuat jadwal Pendampingan
- Memiliki komitmen untuk memenuhi tenggat waktu
- Mengevaluasi dan memberi umpan balik calon guru penggerak
- Dapat berkomunikasi dengan efektif
Sekolah Dan Guru Lain Sebagai Sumber Belajar
- siswa dan guru belajar bersama sebagai suatu komunitas belajar
- guru menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran
- guru mendorong partisipasi aktif siswa dalam belajar; dan
- guru memiliki minat untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik.
- berperan sebagai manajer pembelajaran, memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Guru harus berperan sebagai partisipan, tidak hanya berperilaku mengajar, tetapi juga belajar dari interaksi dengan siswa.
- Berperan sebagai pelatih, memberikan peluang bagi siswa mengembangkan cara-cara pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan prinsip-prinsip dasar, dan tidak memberikan satu cara yang mutlak.
- berperan sebagai konselor, mampu menciptakan interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak dengan guru.
- sebagai fasilitator guru harus mampu memahami kondisi setiap siswa dan membantunya ke arah perkembangan optimal. Sebagai fasilitator, juga berperan sebagai motivator dan memfasilitasi kegiatan belajar siswa.
- sebagai kreator proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menguasai perkembangan teknologi di bidangnya untuk merancang dan menyampaikan pembelajaran
- sebagai pemimpin, diharapkan menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama
- sebagai pengarang, harus kreatif dan inovatif menghasilkan karya yang akan digunakan melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Guru yang mandiri bukan sebagai tukang yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya.
- Program pembelajaran dapat dilakukan lebih efisien dan efektif dalam arti hemat sumber daya dan mencapai tujuan secara optimal
- Tercipta suasana kebersamaan dan kesejawatan antar guru dalam membangun dan memelihara suasana pendidikan persekolahan yang demokratis
- Kebersamaan dan kesejawatan antar guru akan menjadi model bagi para siswa dalam membina persahabatan antar siswa karena mereka akan merasa senang bergaul dengan guru yang benar-benar memberikan keteladanan sesuai dengan nilai dan semangat “ing ngarso sung tulodo” Pemecahan masalah-masalah pendidikan di SD akan menjadi semakin mudah dan ringan karena semua guru dan kepala sekolah menerapkan prinsip ”berat sama dipikul ringan sama dijinjing”.
a. Kerjasama Sesama Guru dari Satu Sekolah
b. Kerjasama Guru dari Sekolah Lain
- berdiskusi dan tukar pengalaman utnuk mengatasi berbagai kesulitan mengajar, misalnya tidak mempunyai buku sumber, dan alat peraga pelajaran, atau kurang menguasai materi yang harus diajarkan.
- Membangun Pusat Sumber Belajar (PSB) yang saat ini dikenal sebagai Pusat Sumber Belajar Guru (PSBG), misalnya mengembangkan alat pelajaran, perpustakaan bersama, dan laboratorium yang sederhana.
- Mengadakan kegiatan bersama, misalnya mengadakan kunjungan dan karyawisata, membuat media pembelajaran, menyusun skenario pembelajaran dan lain-lain
- Saling membantu dalam mengajar, misalnya guru dari SD yang satu dapat membantu mengajar di SD lainnya yang berdekatan.
5 Inovasi Untuk Model Pembelajaran Yang Lebih Efektif
1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik
Keterlibatan mahasiswa di dalam kelas menjadi suatu masalah terbesar dalam dunia pendidikan. Ruang kelas biasa, dirasa cukup sulit untuk membuat siswa tetap fokus dengan materi yang diberikan. Hal ini dikarenakan pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya membuat siswa tetap tertarik dengan kelas.
Ketika mahasiswa terdistraksi, ia pun tidak bisa mengulang kembali materi yang terlewat. Dengan inovasi berupa webinar, siswa dapat belajar dari manapun asal terkoneksi dengan internet. Siswa juga dapat bebas bertanya tanpa harus merasa malu dengan teman-teman di kelas.
2. Pembelajaran Berbasis Permainan
Siapa yang tidak senang bermain game? Bermain game dilakukan untuk mengurangi rasa penat setelah belajar. Nah, bagaimana kalau belajar sambil bermain game?
Suatu pendekatan di mana siswa belajar melalui permainan (game) disebut dengan game-based learning (GBL) atau pembelajaran berbasis permainan. Materi belajar disampaikan dalam bentuk permainan sehingga menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
Untuk memotivasi siswa, GBL tidak hanya bermain tapi juga memberi penghargaan agar siswa lebih terpacu untuk belajar. Penghargaan dapat berupa level, lencana, atau hadiah yang didapat siswa ketika menyelesaikan tugas tertentu.
3. Pembelajaran Multimodal
Bagi sebagian orang, membaca adalah hal yang sangat menyenangkan dan dapat menjadi cara terbaik belajar bahasa asing. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membaca dan membayangkan materi pembelajaran.
Pembelajaran multimodal dapat membantu siswa dengan menggabungkan tulisan, gambar, gerakan, suara, tindakan, dan sebagainya. Pembelajaraan akan menjadi lebih efektif terutama untuk belajar bahasa asing. Metode ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengingat kosakata kamus bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, atau bahasa asing lainnya.
Tidak hanya untuk membantu mengingat kosakata, metode ini juga dapat membantu siswa mempelajari, mengingat, dan memahami huruf bahasa Jepang, Mandarin, Korea, Arab, atau bahasa asing yang tidak menggunakan huruf latin.
4. Pembelajaran Jarak Jauh
Di era digital ini, jarak seharusnya bukan lagi suatu masalah dalam dunia pendidikan. Melalui teknologi koneksi internet, kamu dapat belajar apapun dari siapapun. Kini universitas pun sudah ada yang online. Kehadiran secara fisik sudah bukan lagi masalah yang berarti. Batasan semakin menghilang sehingga kamu bisa belajar apapun yang kamu mau kapanpun dan di manapun.
Jarak sudah bukan lagi menjadi penghalang. Namun, semudah apapun kamu mendapatkan akses pendidikan lewat internet, bila tidak ada komitmen untuk belajar, teknologi yang tersedia tidaklah berarti. Semua tetap berawal dari seberapa kuat keinginanmu untuk bisa.
5. Pembelajaran Berbasis Komunitas
Fungsi jejaring sosial kini tak melulu soal berkoneksi kembali dengan teman lama atau sanak keluarga yang tinggalnya jauh dari kamu. Kamu juga bisa menggunakan jejaring sosial untuk masuk ke dalam komunitas belajar.
Misalnya kamu sedang belajar bahasa Inggris, maka masuklah ke komunitas atau grup belajar bahasa Inggris dalam jejaring sosial. Di dalam komunitas itu kamu bisa berbagi tips belajar atau bahkan langsung berlatih di sana.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda